05 Agustus 2008

Spesies Baru Manta Ray Ditemukan

Apa yang oleh para ahli disebut manta ray, sebenarnya adalah 2 spesies terpisah dengan keunikan kebiasaan dan gaya hidup.

Manta ray yang biasa diketahui adalah yang lebih kecil dan lebih mudah ditemukan, biasanya berada di daerah pesisir.

Sedikit yang diketahui tentang jenis kedua, spesies yang lebih besar yang menghindari kontak dengan manusia dan sepertinya memiliki pola migrasi yang lebih luas. Spesies ini juga memiliki tulang belakang, dan duri yang tidak menyengat ataupun berbahaya pada ekornya.

Tipe kedua yang juga belum dinamai yang juga jarang muncul, memiliki warna dan tekstur yang unik.

Andrea Marshall, seorang kandidat Ph.D di University of Queensland Australia, mengatakan penemuan minggu lalu di Montreal sebagai tahun pertama perkembangan penelitian "ray".

Para manta ray adalah raksasa menakjubkan dalam keluarganya dan mampu tumbuh hingga berat melebihi 4.400 pond atau 2.000 kg.

Manta memiliki bentangan "sayap" hampir 25 kaki (8 meter). Ikan ini sama sekali tidak berbahaya dan tidak memiliki sengat beracun yang dimiliki oleh beberapa sepupu mereka, termasuk beberapa spesies stingray.

Meskipun semua spesies manta hidup di laut, mereka memiliki cara hidup yang berbeda.

Ray yang lebih kecil, biasa ditemui di Hawaii, Kepulauan Maldive, Mozambique, Australia, dan Jepang, dalam siklus tahunan penghuni titik-titik tertentu seperti wilayah koral.

Para ahli memperkirakan spesies yang lebih besar, dan lebih misterius, selalu bermibrasi menjelajah laut di seluruh dunia.

Penemuan spesies ini adalah hasil tak terduga dari kerja keras selama lima tahun dan sedikit keberuntungan.

"Merupakan suatu keberuntungan, sepertinya hanya di sini, Mozambique, satu-satunya lokasi yang diketahui dimana kami melihat kedua spesies ini hidup bersama," kata Marshall, yang penelitiannya dibiayai oleh Perlindungan Spesies Laut Swiss ( Switzerland-based Save Our Seas Foundation).

Meski sebagian besar waktunya dihabiskan di bawah permukaan air, dia juga memakan waktu berjam-jam mengumpulkan data dari seluruh dunia untuk membuktikan bahwa spesies-spesies ini langka.

Dia memulai penelitiannya dari laboratorium DNA dan nelayan-nelayan Indonesia, dimana spesies yang bermigrasi masih sering tertangkap.

Penemuan spesies baru menambah tantangan bagi orang-orang yang berusaha melindungi hewan yang langka, seperti para ray, yang bereproduksi lambat.

Spesies manta yang lebih kecil juga berada dalam resiko karena wilayah pergerakan mereka yang terbatas.

"Jika seseorang datang ke suatu kepulauan dan mulai memancingnya, mereka dapat menghapus populasi itu dalam satu atau dua tahun," kata Marshall.

"Hal itu akan menjadi kelangkaan regional, seperti yang terjadi di teluk California."

Perpindahan manta juga menjadi tantangan. Mereka tidak memiliki batas wilayah, maka perlindungan harus dilakukan dengan kerjasama antar banyak negara dan kelompok.


dari: nationalgeographic, dengan penyesuaian

Tidak ada komentar: