12 Agustus 2008

Kehidupan Masa Lalu Antartika

Tumbuhan, serangga, dan bentuk-bentuk kehidupan yang hidup sekitar 14 juta tahun lalu di Antartika telah ditemukan.

Spesimen tersebut membantu menggambarkan keadaan Antartika yang lebih hangat, nampak seperti danau glasial yang dikelilingi pepohonan dan dengungan lalat hitam.

Penelitian menemukan sisa-sisa yang membeku itu adalah rumput, alga, krustasea kecil (kepiting dsb) dan kumbang di Lembah Kering McMurdo, yang dulunya adalah danau.

Daerah ini juga mengandung debu vulkanik yang mengandung potasium dalam jumlah cukup banyak dan bisa diperkirakan ketuaannya dengan akurat, memungkinkan peneliti untuk pertama kali menentukan kapan tumbuhan dan binatang hidup di daerah tersebut.

"Kami telah mendokumentasikan waktu dan guncangan dari pergeseran lempengan Antartika," kata David Marchant, profesor ilmu bumi dari Universitas Boston.

"Pergeseran ini memberi tanda pergantian dari daerah hangat, glacier yang agak dingin, tundra, dan sekarang menjadi wilayah kutub yang membeku, dikelilingi dengan padang es."

Penelitian meunjukkan, abu turun di wilayah danau sekitar 14,07 juta tahun lalu. Abu beku di sekelilingnya memberitahukan bahwa kebanyakan air di wilayah itu membeku 13,9 juta tahun lalu.

"Pada beberapa waktu selama selang waktu 200.000 tahun tersebut, suhu rata-rata turun sekitar 14 derajat Fahrenheit (8 derajat Celcius)," kata Adam Lewis, seorang geoscientist dari Universitas Dakota Utara.

"Semua orang tahu bahwa Antartika dahulu adalah tempat tinggal makhluk hidup, tapi tak seorangpun bisa menetapkan kapan kehidupan itu musnah karena turunnya temperatur dan pertumbuhan lapisan es."

Suhu musim panas di McMurdo saat itu mungkin 41-31 derajat Fahrenheit (25-17 derajat Celcius), lebih hangat daripada saat ini.

Tak seorangpun mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan perubahan secara tiba-tiba itu. Teori berkisar dari pergeseran lempeng bumi yang mempengaruhi arus laut, hingga penurunan kadar karbon dioksida di atmosfir.

Penemuan-penemuan baru juga masih mengandung kehidupan.

"Kita mendapat lembaran kering dan beku ini, lalu dimasukkan ke dalam air, dan ini masih belum hancur, mengembang seolah menyerap air," kata Marchant. "Pada poin ini, benda ini terlihat segar seperti baru dipetik."

Kemampuan untuk kembali menyerap air menunjukkan bahwa tumbuhan ini tidak pernah di-rehidrasi secara alami. Degan kata lain, selama 14 juta tahun, suhu di Antartika tidak pernah cukup hangat untuk "menghidupkan kembali" spesies ini.

"Ini salah satu perubahan paling dramatis dan bertahan lama daripada yang dapat dibayangkan. Saya tidak tahu lagi tempat lain di permukaan bumi yang pernah mengalami perubahan seperti."

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Artikel anda di

http://arkeologi.infogue.com/kehidupan_masa_lalu_antartika

promosikan artikel anda di infoGue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema untuk para netter Indonesia. Salam!

Anonim mengatakan...

wew
keren2