07 Agustus 2008

Jenis Paus Pembunuh "Baru" Terancam Bahaya dari Pemanasan di Antartika

Dua jenis paus pembunuh yang memburu mangsa di daerah lautan es antartika terancam kehilangan sumber makanan karena pemanasan global dan pelelehan es di kutub.

Penelitian mengungkapkan bahwa paus pembunuh yang menu utamanya adalah ikan yang hidup di bawah lapisan es antartika cenderung menetap, berada dekat dengan es, sementara paus pembunuh yang memburu anjing laut menjelajah daerah yang luas dan seolah tanpa pola.

Perbedaan dalam pola hidup sepertinya berhubungan dengan perbedaan dari cara paus berinteraksi dengan mangsanya.

Misalnya, paus pemakan ikan bisa hidup di wilayah yang terbatas, karena para ikan suka hidup bergerombol di bawah permukaan es. Sementara paus pemburu anjing laut akan memburu mangsa pada wilayah yang lebih luas karena anjing laut mampu melakukan pengembaraan yang jauh.

Menurut Robert Pitman, seorang ahli biologi kelautan dari Calofornia, kedua jenis paus pembunuh ini memiliki daerah pergerakan yang sangat tergantung oleh lapisan es.

"Jika ada perubahan jumlah lapisan es (di antartika) maka ini berarti akan ada perubahan dari habitat yang telah sesuai untuk mereka (paus)," kata Pitman. "Dan kami tidak yakin seberapa besar kemampuan mereka untuk beradaptasi pada perubahan itu."

Spesies Paus Pembunuh Baru?

Pitman dan teman-temannya telah menghabiskan hampir 10 tahun pembuktian bahwa tidak hanya satu, tetapi ada tida jenis paus pembunuh yang mendiami wilayah antartika.

Saat ini, penelitian telah mengidentifikasi tiga "jenis" paus pembunuh tersebut, masing-masing dengan kelangkaannya, kebiasaan, makanan, dan bahkan keunikan jenisnya.

Jenis pertama berenang di bawah bongkahan es dan memakan ikan, jenis lainnya makan anjing laut dan juga penguin. Jenis ketiga lebih dikenal dan lebih sering dipelajari, berenang di laut terbuka dan memangsa jenis paus minke, yang merupakan jenis mamalia laut kecil yang makan menggunakan selaput penyaring.

Hingga 1970-an, semua paus pembunuh, atu die=sebut juga orca, digolongkan dalam satu spesies yang berkeliling dunia mulai dari arktik hingga antartika dan memakan apa saja yang mereka temui.

Pandangan itu berubah ketika para peneliti menemukan tiga jenis paus pembunuh di APasifik Utara.

Ketiga tipe itu tidak berhubungan. "Mereka bahkan saling menghindar," ujar Pitman.

Saat para ahli masih berdiskusi untuk menyebut para paus itu spesies berbeda, karena perbedaannya mungkin karena pengaruh lingkungan, paus-paus itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar jenis yang terpisah.

Pitman menyebutkan bahwa kelangkaan makanan dan perbedaan habitat, perbedaan ukuran, dan perbedaan karakter merupakan penghalang dalam menyatukan mereka.

"Pada beberapa hal, mereka tidak akan mungkin kawin silang, bahkan bila mereka menginginkannya," kata Pitman.

dari: nationalgeographic, dengan penyesuaian

1 komentar:

Anonim mengatakan...

nice blog..
but, I think it'd better if you add some pictures.. :)